Menulislah Untuk Keabadian (Pram)

esse es percipi

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
not a girl,not a woman yet....

Jumat, 07 November 2008

Menjadi Remaja Profesional ?!


Perlukah profesionalitas menjadi seorang remaja?Yap! Tentu saja, karena apapun, siapapun orangnya, dimanapun berada butuh keahlian dan kelihaian. Begitu juga dengan remaja. Musti ahli dan lihai. Ahli dalam menempatkan diri dan lihai dalam melakukan sesuatu. Teutama dalam bergaul, berfikir, dan menjalin hubungan dengan orang lain atau pasangan. Ahli bergaul bukan berarti ikut dan mengikuti seluruh trend yang ada.
Lalu apakah mejadi remaja profesional yang dimaksud adalah tau semua trend remaja terbaru, seperti mode terbaru, musik dan grup band teranyar, pintar disekolah, punya pacar keren dan incaran banyak orang, tajir dan lain hal yang membuat remaja lainnya iri ? What a perfect life??
Bukan! Bukan itu yang diminta untuk menjadi remaja profesional. Cukup sederhana. Just do the right act at the right place on the right time.
Seorang remaja yang sebenarnya berprestasi bagus dibidang akademik, menjadi terganggu nilai atau IP nya karena bermasalah dengan " si dia" adalah bukan sikap remaja profesional. Pun, bermesraan, berpegangan tangan,berbisikan ditempat umum yang ramai seperti diatas angkutan umum juga bukan cerminan remaja yang profesional.
Kemana-kemana berdua sampai-sampai meninggalkan teman-teman yang ada sebelum bertemu "dia" juga tidak bisa disebut remaja yang profesional. Apalagi mengumbar semua yang terjadi antara kalian keorang-orang disekitar, lebih mementingkan "dia" ketimbang sahabat-sahabat atau keluarga, jangan sampai! Mungkin ini memang hal-hal kecil. Namun sangat krusial dalam menciptakan pandangan masyarakat terhadap remaja. Tak asing lagikan melihat para orang dewasa dan para orang tua yang memandang sebelah mata pada remaja sekarang?
Menjadi remaja profesional harus bisa membedakan kepentingan hati dan kepentingan diri. Profesional memisahkan urusan logika dan urusan perasaan. Jadi, walau ada masalah dengan "sidia" nilai akademik dan sosialisasi tidak boleh terganggu. Itu baru remaja yang profesional!
Inilah yang jarang ditemui dalam diri-diri remaja sekarang. Kebanyakan remaja cenderung mendahulukan kepentingan hati dan perasaan sehingga mengabaikan kepentingan diri dan logika yang sebenarnya, jauh lebih penting.
Salam salut untuk teman-teman remaja yang sanggup menjadi remaja yang profesional. Tidak meninggalkan teman-teman, keluarga , kepentingan akademik demi "dia" yang belum tentu jadi apa-apa!
so lets do the right act! Mari lihat waktu dan tempat. Pertimbangkan kepantasan. Dan remaja tidak lagi dipandang sebelah mata. Semoga!

Tidak ada komentar: